Coba lihat di sekitar kita!
Apa yang dimainkan anak-anak selain boneka
atau mobil-mobilan?
Gadget!
Bila jawaban kita sama, berarti
kemungkinan besar kita memiliki pemikiran yang sama pula. Di era serba canggih
seperti sekarang, bahkan anak batita juga sudah mainan gadget. Disadari atau
tidak hal itu akan mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga dewasa nanti. Egois
atau individual adalah sikap yang sangat dimungkinkan muncul akibat pada masa
kecilnya sering bermain sendiri. Bagaimana tidak? Game, internet, dan media sosial... anak tidak menuntut kehadiran
teman secara fisik. Jadilah kepribadian anak cenderung tertutup atau
antisosial.
Petak umpet, ular naga, lompat kotak
(Jawa: engkleng), gamparan, jamuran, cublak-cublak suweng,
sudah jarang sekali dimainkan anak-anak zaman sekarang. Senangnya main air di
sungai atau pada saat hujan turun lebat atau memanjat pohon buah di kebun yang
sering dilakukan anak generasi 90-an, tidak lagi dirasakan adik-adik kita. Atau
jangan-jangan para orangtua sudah ribut melarang dan memarahi ketika melihat
anaknya hujan-hujanan? Takut sakit alasannya. Padahal hujan-hujanan itu asyik,
lho! Hehe...
Kali ini aku mau membahas tentang
permainan anak 90-an. Selain permainan tradisional yang disebutkan di atas—yang
sudah dikenal jauh sebelumnya—ada juga permainan khas generasi 90-an. Anak-anak
generasi 90-an pasti tahu. Kita lihat lagi yuk!
1. main peran
Main peran merupakan istilah yang aku buat
sendiri untuk mengkategorikan permainan seperti masak-masakan, rumah-rumahan,
dan sekolah-sekolahan. Masak-masakan
dengan memetik daun dan bunga dari tanaman di sekitar rumah, kadang pakai
“pelengkap” tanah dan air. Biasanya anak perempuan yang memainkan permainan
ini. Tapi tidak sedikit juga anak laki-laki yang ikut. Rumah-rumahan adalah permainan di mana ada yang berperan jadi ayah,
ibu, dan anak-anak dan menjadi sebuah keluarga sederhana. “Sederhana” karena
memang masalahnya hanya berkisar seperti ibu pergi ke pasar dan memasak, ayah
pergi ke kantor, dan anak-anak bersekolah. Sekolah-sekolahan,
sesuai namanya, permainan ini ada yang berperan sebagai guru, ada yang berperan
sebagai murid (Biasanya anak yang kelasnya lebih tinggi menjadi guru).
Permainannya? Anak yang berperan sebagai guru akan menerangkan apa saya yang
mereka ketahui, atau memberikan soal yang mudah-mudah seperti dikte dan
perkalian sederhana. Kalau dipikir-pikir sekarang, permainan ini cukup berguna
juga. Bisa dijadikan ajang untuk belajar bersama.
2. ular tangga
Papan kertas kotak-kotak bergambar ular
dan tangga yang saat akan memulai langkah kita harus mengocok dadu. Tangga
berarti naik, ular berarti turun. Pemenang adalah yang bidaknya berada di
tempat teratas. Kotak sampai seratus angka.
3. monopoli
Papan kertas dengan nama-nama kota dan
bandara berbagai negara dengan perlengkapan uang-uangan, hukuman, hadiah, utang
bank. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai petak-petak di papan dengan
pembelian, penjualan, dan penyewaan. Pemenangnya adalah yang memiliki properti
paling banyak dan memiliki sisa uang (bukannya utang bank).
4. tepuk gambar
Ini adalah gambar karakter kartun atau
tokoh dalam serial anak-anak (kadang juga serial kungfu) yang bisa dibeli di
penjual mainan depan sekolah. Gambar seukuran poster berisi lima puluh atau
seratus kotak yang dipotong-potong. Setelah itu dua orang akan mengadu
gambarnya dengan saling menepukkan telapak tangan. Yang gambarnya jatuh dalam
posisi telentang (gambar terlihat) dialah yang menang. Gambar telungkup berarti
kalah dan harus membayar lawannya dengan selembar gambar miliknya. Kalau kalah
terus ya bangkrut hehe...
5. kartu kwartet
Kartu dengan tema-tema tertentu (bisa
tokoh kartun, karakter film anak-anak, buah-buahan, atau hewan) yang dimainkan
dengan dikocok lalu dibagi, setiap orang mendapat empat kartu dan sisanya
ditumpuk terbalik sebagai persediaan. Seseorang akan meminta gambar pada
temannya, sesuai dengan tema yang ingin dia kumpulkan. Kalau temannya tidak
memiliki gambar yang dia minta, maka harus ambil kartu di tumpukan. Jika sudah
terkumpul empat kartu dalam tema yang sama berarti kartunya lengkap. Pengumpul
kartu dengan tema terbanyak adalah pemenangnya.
5. gambar kerok
Gambar kerok ini nama buatan saya sendiri
karena sepertinya tidak ada nama untuk mainan ini. Kita bisa membeli gambar ini
di penjual mainan yang biasa mangkal di depan sekolah. Kalau dibuka hanya
seperti kertas putih biasa. Tapi setelah dikeruk menggunakan uang logam akan
terlihat gambar apa itu (Biasanya karakter dalam film kartun).
6. stiker/gambar tempel
Anak-anak generasi 90-an sering mengoleksi
stiker atau gambar tempel. Karakter kartun masih jadi primadona di sini. Selain
dengan cara membeli biasa, kadang juga dengan cara “tarik gambar”.
Stiker-stiker diikatkan dengan tali, dijadikan satu dan dibalut dengan sesuatu
yang kencang di bagian tengahnya. Pembeli akan menarik tali dari atas dan
bersorak bila mendapat stiker yang diinginkan. Jika tidak? Ya kecewa!
7. gasing
Permainan ini hanya perlu diputar di
bagian sumbunya. Awalnya gasing hanya berbentuk bulat dengan berbagai ukuran.
Lalu di awal tahun 2000 bentuk gasing berkembang menjadi lebih bervariasi,
lebih menarik, dan tentunya dijual dengan harga lebih mahal.
8. yoyo
Mainan berbentuk bulat dengan gulungan
tali yang sangat panjang. Tidak semua anak bisa memainkannya. Awalnya hanya
terbuat dari kayu, tapi lalu muncul juga yang terbuat dari plastik
berwarna-warni, bahkan ada lampunya juga yang bisa menyala saat yoyo dimainkan
naik turun.
9. kelereng
Pasti semua tahu kelereng kan, ya?
Permainan bernama lain gundu ini menjadi monopoli anak laki-laki. Sebab sangat jarang
ada anak perempuan yang ikut memainkannya.
10. layang-layang
Layang-layang juga lebih sering dimainkan
oleh anak laki-laki. Kalau ada layang-layang putus, biasanya mereka berebutan
mengejarnya. Asal tidak nyangkut di kabel listrik saja!
11. orang-orangan
Pasti semua sudah tahu dengan mainan ini.
Mainan yang terbuat dari plastik, beraneka warna, dan berukuran mini. Semacam
patung yang meniru tokoh-tokoh film atau serial anak-anak. Kebanyakan untuk
yang berbau action (meski ada juga yang tidak).
12. uang-uangan
Uang asli ditukar uang palsu dengan
sukarela? Ya cuma anak 90-an! Eh... bukan! Uang-angan adalah uang yang memang
dibuat untuk mainan. Gambar di dalam uang atau nilainya tidak selalu sama
dengan uang asli. Ukurannya juga berbeda-beda, ada yang besar, ada yang kecil.
13. parasut mainan
Parasut mainan terbuat dari kantong
plastik. Cara membuatnya sangat mudah. Potong plastik menjadi bentuk persegi,
pangkas keempat sisinya hingga menjadi segi delapan. Kemudian buatlah lubang
pada setiap sisinya dan ikatkan tali pada setiap lubang. Ikatkan tali-tali yang
menjuntai pada benda yang menjadi pemberat (pemberatnya bisa berupa mainan
orang-orangan). Parasut mainan ini dulu sering dijadikan tugas membuat prakarya
di sekolah.
14. telepon kaleng
Telepon kaleng terbuat dari dua buah
kaleng ukuran kecil yang bagian pantatnya dilubangi dan dihubungkan dengan
tali. Satu orang masing-masing memegang satu kaleng, kemudian diulur kencang
dan berbicara/bersuara pada sisi kaleng yang terbuka. Bunyi akan merambat melalui
tali. Membuat telepon kaleng dulu juga sering dijadikan tugas sekolah.
15. congklak
Orang Jawa menyebut permainan ini sebagai dhakon, dimainkan oleh dua orang. Yang
dibutuhkan dalam permainan ini adalah papan congklak berbentuk lonjong
memanjang dengan lubang di sisi kanan, kiri (jumlahnya berbeda-beda, ada yang
6, 7, atau 9, tergantung panjang papan), lalu masing-masing satu lubang di
bagian ujung—yang disebut lubang induk—dan biji congklak berjumlah 98 buah
(bisa dari apa saja, misalnya kerang kecil, biji buah sawo, atau kerikil, tapi
biasanya biji dari plastik dijual satu paket bersama papan congklak yang
terbuat ari plastik juga). Inti dari permainan ini adalah, setiap pemain
membagi biji ke dalam lubang.
16. bola bekel
Bola bekel sering dimainkan oleh anak
perempuan secara perorangan atau bergiliran dengan teman lain. Perlengkapan
permainan ini adalah bola karet ukuran kecil dan biji bekel sebanyak 10—12
biji. Dimulai dengan melemparkan bola, sementara bola melambung tangan akan
menebarkan biji bekel di lantai. Bola ditangkap, lalu biji bekel diambil
sebuah. Lempar bola lagi, ambil biji lagi, demikian terus menerus. Bola bekel
membutuhkan kecepatan tangan.
17. lompat tali
Permainan lompat tali membutuhkan banyak
karet gelang yang dijalin memanjang dan dibutuhkan minimal tiga orang untuk
memainkannya. Dua orang memegang ujung-ujung karet gelang yang sudah dibentuk
seperti tali, sedangkan yang satunya melompat. Dilakukan secara bergantian.
Permainan lompat tali dimainkan oleh perempuan.
18. BP (bongkar pasang)
Bongkar Pasang. Anak-anak perempuan
generasi 90-an pasti tahu permainan ini. Kertas bergambar orang-orangan lengkap
dengan baju-baju dan perlengkapannya. Setelah “dipreteli”, kita akan bermain
peran dengan boneka-boneka kertas ini.
19. bunga dan kipas kertas
Sampai sekarang aku masih kagum dengan
pembuat mainan ini, terutama yang bunga kertas. Bagaimana kertas bisa dibuat
menjadi mainan yang indah.
20. kreasi kertas
Anak-anak 90-an sangat kreatif, apa pun
bisa dijadikan mainan. Kertas buku tulis biasa saja bisa dibuat menjadi
berbagai bentuk mainan. Dari bentuk pesawat yang sederhana, sampai topi ninja
yang rumit. Mungkin bisa dikategorikan sebagai origami.
21. isi binder/loose leaf
Kertas loose leaf dengan berbagai macam
gambar tokoh kartun yang berwarna-warni memang asyik untuk dikoleksi. Setelah
terkumpul banyak kita akan saling barter dengan teman. Cewek 90-an banget!
22. biodata diary
Membeli buku diary, lalu meminta teman-teman sekelas mengisinya dengan biodata.
Kadang ada yang menambahkan pantun, puisi, gambar dengan spidol atau stabilo,
stiker, dan lain-lain. Yang bermurah hati akan menambahkan foto. Setelah lulus
sekolah, buku diary tulisan teman-teman
ini akan menjadi kenang-kenangan berharga.
23. gelembung sabun
Permainan gelembung sabun ini bisa dibuat
sendiri dari sabun colek atau deterjen dengan gula pasir. Tapi tetap saja
banyak anak yang memilih membelinya dari penjual mainan yang ditempatkan pada
sebuah tabung kecil dengan alat tiup dari kawat berbentuk kawat. Mungkin karena
cairan sabun diberi pewarna pink,
hijau, biru, dan lain-lain terlihat lebih menarik.
24. balon sedotan
Berbeda dengan balon karet yang sering ada
di acara ulang tahun. Sesuai namanya, gel yang merupakan bahan balon ditiup
menggunakan sedotan kecil. Balon sedotan dijual di penjual mainan atau
warung-warung. Yang menarik, balon sedotan ini menyediakan hadiah yang diundi
dari nomor pada kertas pembungkusnya. Hadiahnya bermacam-macam, ada gasing,
orang-orangan, topeng kertas, penggaris, dan lain-lain. Meskipun sederhana,
tapi anak-anak senang sekali mendapat hadiah-hadiah tersebut.
25. kapal mainan
Kapal othok-othok
yang terbuat dari kaleng yang dicat warna-warni ini sering dijual di pasar
malam. Biasanya dijalankan di atas baskom atau ember yang sudah diisi air.
Menjalankan mainan ini gampang-gampang susah, bisa saja api yang sedianya akan
digunakan untuk menjalankan kapal mati berkali-kali sebelum dimasukkan ke dalam
“lokomotif”
26. kacamata 3D
Kalau memakai kacamata ini, gambar di
televisi bisa keluar! Begitulah kira-kira yang ditawarkan di iklannya. Tapi
setelah aku coba perasaan sama saja, tidak ada yang berubah. Yah... namanya
juga iklan!
27. tamagotchi
Tamagotchi adalah semacam “hewan
peliharaan mesin”. Hewan peliharaan yang dibuat oleh mesin dalam mainan kecil
ini berasal dari Negeri Sakura. Hewannya bisa minta makan, minta minum, buang
hajat, tidur, sampai sakit. Sama seperti hewan di kehidupan nyata, mengurus
hewan mainan ini pun memerlukan perhatian. Hanya saja kalau hewannya “mati”
kita tidak akan bersedih.
28. gameboy
Zaman hp masih jarang dan belum secanggih
sekarang, gameboy menjadi primadona. Meskipun permainannya cuma satu macam, ya
asyik-asyik aja!
29. nitendo
Alat bermain game ini yang punya biasanya tergolong anak dari keluarga “berada”.
Sering dijadikan hadiah iming-iming agar anak berusaha menaikkan peringkat
ranking-nya. Sering juga menjadi sumber pertengkaran antara orangtua dan anak.
30. koleksi hadiah snack
Snack
zaman 90-an sering memberikan hadiah di dalam pembungkusnya untuk menarik minat
anak-anak. Hadiahnya ada yang berupa gambar, kartu, orang-orangan, uang 100
rupiah, tapi yang paling fenomenal saat itu adalah... TAZOZ dari snack Chiki atau Cheetos! Aku dulu
pengoleksi mainan ini.
31. hewan-hewan kecil
Sebenarnya ini tidak layak dikategorikan
sebagai mainan. Tapi hewan-hewan berukuran kecil seperti kelomang
(pong-pongan), burung pipit, anak ayam yang dicat warna-warni, ikan cupang, mas
koki, sering dijual di lingkungan sekolah. Anak-anak sekolah senang sekali
hewan-hewan ini “teman bermain”. Tapi mungkin karena tidak tahu bagaimana
caranya memelihara dengan baik, hewan tersebut biasanya tak berumur panjang.
Mati hanya selang beberapa hari setelah dibeli.
Sumber gambar: PIXABAY
Sumber gambar: PIXABAY

Komentar
Posting Komentar