DIARY GAMOPHOBIA
Penulis: Liana Safitri
Penerbit: Laksana
Cetakan: Pertama, 2019
Tebal: 256 halaman
ISBN: 978-602-407-518-7
Harga: Rp65.000,00 (P. Jawa)
"Barangkali obat lupa atau alat penghapus ingatan buruk yang paling manjur dan canggih adalah membuat ingatan baik sebanyak-banyaknya. Dengan demikian ingatan baik itu bisa melawan lalu mengalahkan ingatan buruk."
Gamofobia.
Apa yang terlintas dalam ingatanmu saat mendengar kata itu?
Anna berjuang membesarkan anak angkatnya, Sasa, dengan bekerja sebagai buruh pembuat boneka. Di samping itu, ia masih menyimpan mimpi-mimpi indah dalam goresan lukisan. Takdir mempertemukan Anna dengan Tony, seorang pemilik galeri lukisan.
Pertemuan tak sengaja itu berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya. Sasa mulai menemukan bibit kerinduan terhadap kehadiran seorang ayah di dalam hatinya. Sedangkan Anna, menemukan rasa yang lain. Satu rasa yang selama ini mati-matian dihindarinya karena rasa takut.
Cinta.
"Diary Gamophobia" mengisahkan tentang rasa takut yang jarang diungkap atau malah tak diakui oleh pemilik rasa takut itu sendiri. Namun novel ini berusaha memberitahukan pada siapa saja yang membacanya.
Setiap orang memiliki rasa takut. Tak perlu malu atau berusaha menyembunyikannya. Jika kau belum bisa mengenyahkan rasa takut itu, paling tidak kau harus tahu bahwa kau tidak sendirian. Akan selalu ada orang yang bersedia menemanimu menghadapi rasa takut. Lalu saat keberanian akhirnya muncul, seluruh dunia turut tersenyum untuk kebahagiaanmu.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus