Langsung ke konten utama

Antologi Kisah Inspiratif KEPAK SAYAP SANG MALAIKAT




Judul: Kepak Sayap Sang Malaikat
Penerbit: JWriting Soul
Penulis: Ajeng Maharani | Alina Widya | Artie Puspita | Asma Ridha | Azizah Masdar | Deasy Hana | Dede Rian | Erie Jaegar | Fitriani Umar | Isti Syarifah | Ika Fajar Listianti | Kayla Mubara | Liana Safitri | Nurhayati Soetardjo | Nurul Hidayati | Mawar Dani | Rahadiani | Rizki Fujiyanti | Rosi Ochiemuh | Silvia Destriani | Sri Andayani | Siti Nurun Na'imah | Sri Widyowati Kinasih | Yunita Purnamasari
Tebal: 258 halaman
Cetakan: Pertama, Mei 2019
ISBN: 978-602-489-408-5
Harga: Rp68.000,00






Saya memutuskan untuk mengikuti event NUBAR (Nulis Bareng) 3 yang diadakan oleh Penerbit JWriting Soul karena salah satu persyaratan yang tidak biasa: khusus untuk perempuan. Di samping naskah yang diikutkan adalah kisah inspiratif yang sebisa mungkin berdasarkan kisah nyata. Saya langsung mendaftarkan diri melalui WA.

Setelah menyelesaikan beberapa "tugas" dan berusaha mengesampingkan masalah yang sedang dihadapi pada awal tahun 2019, saya mengambil sepotong kisah dalam hidup saya untuk ditulis dan dikirimkan ke penyelenggara event. Alhamdulillah, naskah saya lolos.

Kabar baik itu tiba di bulan Ramadan. Bahwa buku kumpulan kisah inspiratif berjudul Kepak Sayap Sang Malaikat telah dicetak dan siap dikirim pada para penulis.

Hari Kamis, 23 Mei 2019 atau 18 Ramadan 1440 Hijriyah, buku saya terima. Cover-nya yang berwarna hitam tampak manis, ditambah gantungan kunci bergambar masjid. Ah ... bukankah ini seperti penyambutan pada bulan suci dan hari kemenangan yang sebentar lagi akan tiba?

Tulisan saya yang berjudul Menelusuri Jejak Cinta Malaikat yang Terlupa bersanding bersama tulisan teman-teman lain yang mengharukan dan menyentuh hati.





Misalnya Gumpalan Jelaga di Tubuh Perempuan yang Mencintai Matahari karya Mbak Azizah Masdar; Kepak Sayap Sang Malaikat karya Mbak Ika Fajar Listianti; Rahasia Sebuah Amanah karya Mbak Rosi Ochiemuh; Sebait Doa pada Sebuah Pensil Patah karya Mbak Sri Widyowati Kinasih; Malaikat Bergincu karya Rahadiani, dan masih banyak lagi. Sebanyak 24 kisah terhimpun di buku setebal 258 halaman ini.

Masalah-masalah yang harus dihadapi perempuan di dalam rumah tangga, pekerjaan, dan pergaulan sehari-hari--dari mulai mencari jodoh, pernikahan, anak, kesulitan ekonomi, perselingkuhan, kekerasan, poligami, sampai hubungan persahabatan, semua bisa kita temukan di sini.

Sungguh buku yang tepat sebagai bahan perenungan atau sekadar hiburan. Poin terpenting adalah, buku ini mampu menyentil kita, bahwa dalam setiap kesulitan hidup yang harus dihadapi, Allah tak pernah meninggalkan kita. Dia selalu mengirimkan pertolongan di saat yang tepat, melalui "malaikat-malaikat" yang telah ditunjuk-Nya. Menarik kita dari lubang kegelapan menuju tempat bergelimang cahaya. Tentu, ketika kita pun tak pernah lupa menyebut nama-nama-Nya yang mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pinjam Bukunya, Dong!

"Pinjam bukunya, dong!" Bagaimana reaksi teman-teman jika ada yang mengungkapkan kalimat itu? Meminjamkan buku dengan senang hati? Meminjamkan buku dengan waswas dan kasih pesan atau peringatan macam-macam? Atau menolak sama sekali? Kalau saya, ambil pilihan ketiga: menolak sama sekali. Saya paling anti meminjamkan buku pada orang lain. Silakan bilang saya pelit, sok, gaya, atau apa pun. Tapi saya jadi pelit bukan tanpa alasan. Banyak pengalaman buruk saya berhubungan dengan pinjam-meminjam buku. Buku kembali dalam keadaan lecek/lusuh, rusak, dicoret-coret, bahkan tidak kembali. Dulu saya tidak terlalu peduli ketika buku yang dipinjam rusak atau tidak kembali. Tapi sekarang buku menjadi benda kesayangan yang setelah diadopsi saya rawat dan jaga baik-baik. Jadi jika sampai terjadi kerusakan atau kehilangan pada buku yang dipinjam, jangan salahkan jika saya jadi galak!  Buku saya yang rusak setelah dipinjam teman Foto di atas adalah contoh buku yang ...

Mengenal GERD-Anxiety, dan Adenomiosis

Aku, GERD-Anxiety, dan Adenomiosis Penulis: ShytUrtle Penerbit: Pena Borneo, Februari 2019 (Cetakan Pertama) Tebal: 285 halaman ISBN: 978-602-5987-28-1 Aku, GERD-Anxiety, dan Adenomiosis  (selanjutnya, demi kemudahan, saya singkat judul buku ini menjadi AGAA) adalah buku yang menceritakan pengalaman penulisnya (ShytUrtle atau U) selama menderita ketiga penyakit tersebut. Ditulis dengan format seperti buku harian, kita seperti dibawa singgah ke Malang, tanah kelahiran U. Kemudian diperlihatkan kehidupan sehari-hari U yang harus bersahabat dengan GERD-anxiety dan adenomiosis. Banyak sekali pengetahuan yang saya dapat usai membaca AGAA, di samping sederet istilah-istilah kesehatan yang rumit. Diuraikan dengan bahasa sederhana, tapi enak diikuti dan tidak membosankan. Sungguh kagum saya pada U karena bisa dengan tegar menjalani hari-harinya setelah divonis menderita sakit GERD dan kawan-kawan. Selama membaca AGAA rasanya saya seperti ikut merasakan seluruh kesakitan, kesedi...

Kan, Masih Anak-Anak!

Anak-anak selalu digambarkan sebagai sosok yang aktif, lucu, menggemaskan, manja, dan nakal. Kata terakhir inilah yang mengendap begitu lama dalam pikiran saya, sehingga membuat saya tergelitik untuk membuat tulisan ini. Sampai sejauh mana kenakalan anak-anak masih bisa ditolerir, dianggap wajar? Ada seorang ibu yang berkunjung ke rumah temannya sambil membawa anak kecil. Anaknya sangat aktif, tidak bisa diam. Berlarian ke sana kemari sambil memegang barang-barang milik tuan rumah. Apa saja dipegang. Gelas minuman, toples makanan, helm, hiasan pajangan, keramik ... Sepasang mata sang tuan rumah--yang juga perempuan--tak lepas mengawasi sambil berusaha mendengarkan apa yang dibicarakan tamunya. Sesekali tersenyum. Namun hatinya berbisik waswas, Aduh, nanti kalau pecah bagaimana, ya? Sementara ibu tamu tetap duduk manis di sebelah tuab rumah, mengobrol dengan serunya. Hanya sesekali berseru, "Adek, jangan! Ayo kembalikan! Jangan ke sana-sana, tidak boleh!" ...