BESALI
Penulis: Shabrina Ws
Penerbit: Laksana, 2019
Tebal: 292 halaman
ISBN: 978-602-407-560-6
Saat pertama kali membaca judulnya, saya kira Besali adalah nama orang. Setelah membaca isinya, ternyata, oh ... ternyata .... Besali adalah nama sebuah profesi, tepatnya profesi pandai besi. Menarik sekali, baru pertama kali saya membaca sebuah novel yang mengangkat pandai besi sebagai tema utama. Pekerjaan yang bagi kebanyakan orang terkesan "tidak keren". Tapi menjadi keren di tangan penulisnya yang pandai merangkai kata dan merajut cerita.
Lohita Sasi sebagai anak perempuan satu-satunya dalam keluarga mendapat wasiat dari mendiang ayahnya untuk mempertahankan besali--bengkel pandai besi--warisan leluhur. Pak Pande justru sama sekali tak menyebut-nyebut nama ketiga anak lelakinya. Malah menuliskan nama seorang lelaki yang sangat dihindari Lohita, Sapta. Ada apa ini?
Dalam kebimbangan antara akan menghubungi Sapta atau tidak, Lohita melanjutkan hari-hari bekerja di toko buku kecil miliknya. Tempat yang juga sering menjadi persinggahan Rey, penyair muda yang juga seorang pegawai.
Lohita dibuat terhanyut oleh puisi-puisi Rey yang mendayu-dayu dan melenakan hati. Di lain pihak, gadis itu mulai terusik oleh Sapta yang kembali muncul. Membuatnya terombang-ambing, antara harus memilih besi atau buku?
Besali menyajikan cerita yang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Latar pedesaan disandingkan dengan pantai, serta keseharian masyarakatnya dilukiskan dengan begitu alami. Membuat saya ingin mendatangi kampung para pande besi.
Sampai pada adegan Sapta ditanya pekerjanya, apakah dia mampu mengerjakan "warangan", saya sampai mencari-cari di internet. Senjata warangan itu apa, sih? Barulah mengerti kalau itu sejenis keris! Haha .... Saya juga suka dengan bagian awal bab yang selalu dibuka dengan quote-quote menarik.
Ilustrasi cover-nya membuat saya teringat dengan film kartun masa anak-anak. Perpaduan warna antara gelap dan terang yang serasi membuat saya ingin menonton kartun. Ah, lupakan saja saya yang melantur ini! Haha .....
Alur berjalan agak lambat, perlu kesabaran untuk mencapai klimaks cerita. Kekurangannya mungkin ada pada penulisan pesan chat. Meskipun font huruf untuk pesan sudah dibedakan dari narasi, tapi dalam pesan yang berbeda kadang tidak dituliskan nama pengirim pesan atau tidak diberi jeda spasi. Saya harus beberapa kali membaca ulang untuk memastikan siapa, yang menuliskan pesan apa.
Selain itu sebenarnya saya berharap agar seluk-beluk tentang profesi pandai besi lebih digali lagi.
Secara umum, saya suka dengan novel BESALI.
Sukses terus untuk penulisnya, ditunggu karya berikutnya!
Komentar
Posting Komentar