Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

PELIK; Novel Penuh Konflik yang Membuat Rasa Penasaran Tergelitik

PELIK Penulis: Ary Nilandari Penerbit: Bentang Belia, 2018 Tebal: 270 halaman ISBN: 978-602-430-329-7 Bagaimana rasanya jika kita tidak bisa mengenali wajah orang? Prosopagnosia  atau face blind  (buta wajah), menjadi tema utama novel PELIK. Rayn harus melewati masa remaja seperti sedang berjalan di atas lapisan es tipis, dengan sebuah rahasia yang harus disembunyikan rapat-rapat. Remaja ini mengidap prosopagnosia . Dia tidak bisa mengenali wajah orang. Hanya keluarga dan sahabat terdekat yang  mengetahuinya. Setelah bertahun-tahun menjalani home schooling , di SMA Rayn memutuskan untuk bersekolah biasa di Darmawangsa International High School . Ardi, sang sahabat, menjadi "pengawal" Rayn yang selalu berada di dekatnya dan membantu Rayn mengenali orang. Di sekolah baru, Rayn berkenalan dengan seorang gadis yang menggelung rambut panjangnya menggunakan sumpit. Rayn tertarik dengan gadis lincah tersebut, tapi sayang, dia lupa menanyakan nama. Selanjutnya, Rayn berus

OSPEK, OH... OSPEK

OSPEK OH... OSPEK Lagi rame soal ospek, ya? Jadi pengen cerita pengalaman pas OSPEK/ MOS di SMA dulu. Untungnya sih, MOS saya tidak sampai menyiksa fisik. Cuma kalau dibentak-bentak kakak kelas ya, sama saja. Kayaknya rata-rata para kakak kelas memang dijangkiti penyakit senioritas. Waktu pertama kali masuk SMA ada pembagian kelas. Mau masuk kelas mana, kakak kelas yang bacakan daftarnya. Setelah semua siswa masuk ke kelas masing-masing, kami diberi pengarahan tentang perlengkapan apa saja yang harus dibawa di hari pertama MOS.  Perlengkapan untuk kegiatan aneh-aneh tersebut misalnya: 1. Bawa tas dari kantong gandum. 2. Untuk perempuan rambutnya dikuncir pakai tali rafia sebanyak angka tanggal lahir. Itu buat yang tidak pakai jilbab. Bagi yang pakai jilbab, kain sisa kerudung yang menjuntai di bagian depan itu diikat pakai rafia! 3. Pakai topi dari bola plastik yang dibelah jadi dua. 4. Pakai kalung identitas nama dan kelas dari kertas asturo yang dikalungkan ke leher pakai

Berpenampilan Keren Bukan dengan Cari Penyakit

BERPENAMPILAN KEREN BUKAN DENGAN CARI PENYAKIT BARU saja buka instagram, lalu di beranda muncul foto dua orang cowok yang matanya hitam semua, satu lagi matanya sebelah merah. Bola matanya seperti mau keluar. Meskipun merasa ngeri dan bikin mata sendiri terasa ngilu--karena penasaran saya lalu baca-baca komentar. Untuk cari tahu, itu mata diapakan bisa hitam semua? Ada yang bilang ditato, ada yang bilang disuntik tinta. Pas ada yang tag ig orang tersebut, jadi saya intip. Ternyata lebih mengerikan lagi, lidahnya dibelah dua! Astaga! Apa tujuannya berbuat begitu? Biar keren? Tapi hasilnya sama sekali tidak keren. Malah bikin takut orang. Seketika pikiran saya melayang jauh. Orang ini, dengan penampilan demikian, masa depannya bagaimana? Kalau mau cari kerja bagaimana? Mungkin nanti ada yang bilang, "Jangan menilai orang dari penampilan." Ya, saya setuju, jangan menilai orang dari penampilan. Tapi jangan juga "dimodifikasi" menurut kemauan sendiri hingga t