Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

The Somplak Life, Pengalaman Membaca Buku dengan Melompat-lompat

THE SOMPLAK LIFE Penulis: Ayra Penerbit: de TEENS, November 2014 Tebal: 184 halaman ISBN: 978-602-7968-82-0 Hal pertama yang membuat saya tertarik membaca novel ini adalah tagline  yang berbunyi, "Naskah Gue Masih Jomblo, Gue Juga". Wah, ini pasti novel yang menceritakan kisah tentang perjuangan menjadi penulis. Langsung saya amankan bukunya.  Ayra adalah seorang mahasiswa kedokteran yang bercita-cita ingin menjadi penulis atau novelis. Sayangnya, Ayra terus-menerus mengalami penolakan dari penerbit yang membuatnya stres. Lebih stres lagi ketika Ayra teringat dengan mantan pacarnya--yang memutuskan Ayra karena tergoda cewek lain. Namun Ayra punya cara tersendiri untuk balas dendam. Inilah enaknya jadi penulis menurut gue. Balas dendam yang elegan kalau istilah gue. Gimana nggak elegan kalau gue balas dendam dengan berimajinasi, lalu meluncurlah karya, meskipun nggak jelas, tapi layaklah kalau buat sekadar hiburan. * Intinya, keuntungan jadi penulis itu kalau marah

Be With You, Singkirkan Segala Halangan Demi Mengejar Impian

BE WITH YOU Penulis: Naima Knisa Penerbit: PING!!! Terbit: Juni, 2014 Tebal: 256 halaman ISBN: 978-602-255-618-3 Dari halaman awal-awal membaca novel ini bawaannya pengen ngomel! Tapi sebenarnya sejak membaca blurb di belakang cover saya sudah tahu bakal dibikin jengkel dengan tokoh antagonisnya. "Lha, kok masih tetap baca?" Karena penasaran. Karena tema yang diangkat novel ini termasuk hal yang cukup emosional buat saya. 😁 Be With You  menceritakan tentang gadis bernama Renzy, anak yang sangat patuh pada ayahnya. Setelah kehilangan ibu, Renzy bertekad akan membahagiakan satu-satunya orang tua yang masih ia miliki dengan menuruti apa pun perintahnya. Catat ini: APA PUN! Bahkan ketika Renzy harus mengubur impiannya sendiri untuk menjadi seorang pelukis karena sang ayah tidak setuju. Ayah menganggap pelukis itu masa depannya tidak jelas. Tidak ada gunanya melukis, cuma buang-buang waktu. Lebih baik jadi dosen saja. Yang bisa berbagi ilmu pada orang lain, dan kelak

Melihat Betapa Mahalnya Kebebasan Perempuan dari Nujood

SAYA NUJOOD, USIA 10 DAN JANDA Penulis: Nujood Ali (bersama Delphine Minoui) Penerbit: Pustaka Alvabet, Cetakan 7, April 2013 Tebal: 236 halaman ISBN: 978-979-3064-87-1 Saat pertama kali menemukan buku ini di toko dan membaca blurb -nya, saya bimbang--antara mau membeli atau tidak. Karena Saya Nujood, Usia 10 dan Janda   (SNUSDJ)  mengangkat tentang tema utama "ketertindasan perempuan" yang sudah pasti akan membuat saya geram. Tapi rasa penasaran menggerakkan tangan saya untuk membawanya ke kasir. Buku yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan tentang gadis kecil dari Yaman bernama Nujood yang dipaksa menikah di usia 10 tahun. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2008 dan sempat disorot oleh berbagai media di dunia. Memaksa pemerintah Yaman untuk membuat undang-undang pembatasan usia minimal pernikahan bagi warganya. Nujood Ali terlahir dalam sebuah keluarga sederhana di wilayah pedesaan Khardji. Orangtuanya Nujood seperti keluarga di Yaman pada umumnya, me

Teman yang "Sesuatu"

Tanggal 23 Desember lalu, aku menerima kunjungan seorang teman dari jauh. Dia berasal dari sebuah kota di Jawa Timur. Panggil saja temanku itu Ninik. Beberapa hari sebelumnya kami saling kontak lewat WA, membicarakan tentang liburannya ke Jogja selama beberapa hari. Sebelum berkunjung ke rumahku, Ninik mengunjungi teman lainnya yang juga tinggal di Jogja. Setelah membagikan lokasi rumahku menggunakan google maps, aku bersiap-siap menunggu Ninik di ruang tamu. Tak lama kemudian Ninik memberitahuku bahwa dia sudah sampai di ujung gang, di persimpangan jalan. Dia menanyakan rumahku yang mana? Aku tak menjawab WA-nya, tapi langsung keluar rumah menuju ujung gang. Di sana sebuah mobil berhenti, dan aku yakin sekali, itu mobil yang ditumpangi Ninik. Benar saja. Ninik keluar dari dalam mobil dengan membawa banyak sekali barang bawaan. Setelah mengucapkan salam perpisahan pada teman yang mengantar Ninik, aku memandu jalan ke rumah. Siang itu, di dalam kamarku yang mungil tapi padat

Let's (not) Falling in Love, Jatuh Cinta Tak Pernah Direncanakan

LET'S (NOT) FALLING IN LOVE Penulis: Idha Febriana Penerbit: Grasindo, 2019 Tebal: 176 halaman ISBN: 978-602-05-2027-8 Pertanyaan bagi yang masih single , jika kalian akan menikah dua bulan mendatang, apa yang akan dipersiapkan? Selain siap mental, pasti banyak sekali persiapan secara "fisik" kan? Gaun pengantin, cincin pernikahan, tempat pesta, makanan .... Dan berbagai hal yang ribet sekali. Seperti Naras, dia ini bukan mempelai wanita, tapi repot setengah mati karena bertugas mengurus pesta pernikahan kakak dan kakak iparnya. Rano sang kekasih yang diharapkan dapat membantu malah melempar tanggung jawab pada sepupunya, Samsir. Samsir yang ditunjuk sebagai fotografer pernikahan Wanda dan Artha malah membuat Naras kesal karena dua kali terlambat pada janji pertemuan mereka di kafe. Samsir pun harus tertimpa sial akibat Naras yang pada suatu kesempatan tak dapat mengontrol kemarahannya. Tapi kesialan yang dialami Samsir tanpa diduga menumbuhkan benih-benih cin